APAKAH SADAR = TAFAKUR?

Posted By on November 18, 2022

Sadar tidak sama dengan tafakur. Tapi sadar adalah salah satu hasil dari tafakur.
Sadar adalah wilayah hati. Sedang tafakur adalah sinergi harmonis antara akal nalar dan hati. Sadar yang jeruu bisa masuk wilayah roh. Sadar yang lebih jeruu lagi, bisa masuk wilayah rasa.

Contoh sadar hasil dari tafakur yang masuk wilayah hati adalah ketika merenung-renung tentang fakta penciptaan : mengapa saya dicipta dan didamparkan di muka bumi. Tafakur yang berhasil akan menemukan jawaban, sehingga menjadi sadar mengapa kita mesti dilahirkan ke dunia.
(https://ronijamal.com/breaking-news-kenapa-saya-lahir/)

Peristiwa/kejadian lain yang mesti ditafakuri banyak sekali. Semisal, mengapa ada ayat yang tak bisa dimaknakan, padahal mestinya ayat tersebut adalah untuk manusia dan mestinya pula ada makna rahasia penting yang mesti dipahami manusia. Mengapa pula mesti dirahasiakan oleh Tuhan. Dan jutaan ayat², fenomena² lain yang butuh ditafakuri dan dipecahkan.

Karena saking pentingnya nilai sebuah tafakur, disabda Nabi Saw : berpikir sesaat itu lebih baik dari Ibadah enam puluh tahun. Sementara Al Ghazali menulis bahwa berpikir sesaat lebih baik dari pada ibadah satu tahun. Serta banyak ayat yang menyindir atau bahkan menculek akal nalar manusia agar bertafakur, dengan kalimat : Afala ta’qiluuna, afala tatafakkaruuna, afala yatadabbaruna, …dst-dsb.

Selain tafakur mendalam yang mampu menggugah kesadaran, masih banyak faktor lain yang berperan penting dalam membangkitkan kesadaran. Diantaranya :

  1. Nasihat dari teman akrab.
    Nasihat teman akrab kadang lebih jitu dari pada nasihat orang tua. Itu bisa terjadi bila hubungan anak orang tua kurang harmonis dari pada hubungan akrab dengan teman. Sehingga karena akrabnya, apalagi teman tapi mesra, tentu nasihatnya lebih merasuk jiwa dibanding nasihat orang tuanya sendiri.
  2. Fatwa kyai tokoh ulama.
    Banyak orang memahami meyakini bila fatwa kyai tokoh ulama lebih manjur dari pada fatwa manapun, termasuk saran nasihat orang tuanya sendiri. Ini terkait dengan keilmuan, kharismatik, aura positif, mungkin juga kesaktiannya.
  3. Pengalaman kecelakaan atau benturan fisik. Pengalaman ini bila direnungi secara mendalam penyebabnya, mampu membuka pintu kesadaran. Namun bila dibiarkan berlalu tanpa perenungan, apalagi ada butiran dendam menyalahkan, maka tak akan membuka kesadaran.
  4. Mengalami kegagalan atas suatu harapan.
    Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru terbaik. Termasuk kegagalan dalam suatu perkara, bila direnungi akan membawa ke pintu kesadaran.
  5. Pengalaman dari mimpi “istimewa” kadang juga membawa menuju kesadaran. Sebab pengalaman ini masuk ke otak bawah sadar. Sehingga daya ingat akan peristiwanya sangat lama (walau hanya mimpi). Akibatnya mampu membuka pintu kesadaran.

Dengan demikian simpulnya, sadar tidak sama dengan tafakur. Namun tafakur sangat menentukan kehidupan hati, kehidupan roh, dan kehidupan rasa yang bermakna. Tafakur sangat penting dan menentukan dalam menuju menjemput masa keabadian. (https://ronijamal.com/menjemput-hidup-abadi/)

_____081122–belajar share dan tafakkur mendalam dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.