KEMANA MEMBAWA KELUARGA?

Posted By on July 22, 2022

Hampir semua keluarga mengidamkan keluarganya sehat bahagia dunia akherat. Anak-anak sukses pendidikannya, mendapat pekerjaan yang layak, dan penghasilan besar. Hingga akhir hayatnya nanti bisa kumpul bersama di surga.

Cita-cita demikian adalah harapan besar yang jauh di angan. Ketercapaiannya pun entah berantah. Ibarat peribahasa jawa : lir kadya kecebong nggayuh rembulan (bagaikan anak katak menggapai bulan).

Biarlah harapan besar itu mengalir apa adanya. Yang terpenting adalah merealisasi perintah Tuhan dan Rasul-Nya. Serta menjaga merawat menyubur keberlangsungannya.

Memilih antara harapan besar atau merealisasi perintah Tuhan dan Rasul-Nya, adalah pilihan masing-masing keluarga. Tidak ada hubungannya dengan trah atau nasab. Bahkan trahnya nabi rasul pun, tidak ada jaminan bahagia dunia akherat.

Yang mesti dipahami disadari dalam setiap keluarga adalah bahwa “Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani”. Karenanya, perlu mengenalkan pada anak-anak yang masih polos perihal agama yang suci. (https://ronijamal.com/agama-suci/)

Lalu, kemana membawa keluarga?

Pemahaman pengalaman kami, membawa arah keluarga yang benar, diantaranya :
Pertama, mengarahkan mengajak untuk menghindari sejauh-jauhnya mempersekutukan Tuhan, karena merupakan kezaliman yang besar (QS.31:13). Praktisnya diawali dengan hati mengenal pasti Wujud-Nya, Wajah-Nya, yaa Cahaya-Nya. Sebab tanpa mengenali pasti Wajah-Nya, maka selamanya pula hati terjebak dalam menyekutukan Tuhan.

Faktanya, ketika tangan memegang sekeranjang dolar, maka menjadikan hati senang bahagia bangga marem tiada tara. Disitulah bentuk menyekutukan Tuhan itu. Hati yang kumantil wujud dunia selain Dzat Yang Maha Wujud.

Mestinya, memegang dolar ataupun jutaan perkara dunia lainnya, hati tidak hanyut dalam harta dunia yang dipegang/digarap. Tapi tetap istikomah tumakninah memandangi Wajah-Nya. Alias ajeg dalam dzikir. Ala bidzikkrillahi tathmainnul qulub (QS.13:28). Ingatlah, hanya dengan mengingat Wujud Cahaya Allah (berdzikir), hati menjadi bahagia.

Kedua, memelihara serta menjaga diri dan keluarga dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS.66:6). Praktisnya dengan menjauhkan hati dari watak iri dengki tersinggung emosi, maupun perangai buruk lainnya. Membawa hati menjadi Islam. Mendidik mentarget hati menuju selamat. (https://ronijamal.com/hati-yang-islam/)

Ketiga, belajar takut dan menjauh dari sikap perbuatan yang sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kebahagiaannya (QS.3:9).

Meninggalkan keturunan yang lemah adalah membiarkan anak dalam keadaan bodoh, tidak menghiraukan atau bahkan mengenthengkan pendidikannya. Bisa juga berprinsip yang penting anak dapat kerja, bisa cari uang, bisnis/usaha lancar, tanpa mengutamakan pendidikan lahir batinnya. Tidak membekali dengan pemahaman yang kokoh dalam tholabul ilmi perihal ilmu dunia dan akherat, yang minal mahdi iallahdi.

Keempat, mengenalkan pentingnya mencari ilmu perihal mati. Muutu qabla antamutu. Sebab, bagaimana pun, mati pasti akan ditemui. Tidak mungkin tidak. Tanpa diperkenalkan sejak dini, seakan mustahil anak-anak mengetahui dengan sendirinya. Apalagi sampai mencari hingga meguru, tampak hil yang mustahal. Karenanya orang tua sebagai juru kuncinya.

Kelima, membekali keluarga dan anak-anak dengan pemahaman mati slamet. Sebab apalah guna faedahnya bila hidup di dunia sukses luar biasa, jadi presiden dunia, kekayaan tujuh ratus keturunan kalau matinya tidak slamet. Tidak bisa masuk akherat. Yang endingnya derita sengsara tak hingga tahun lamanya.
(https://ronijamal.com/mati-slamet/)

_____110722–belajar olah nalar olah rasa dalam nderek Guru (Kyai Tanjung).
.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.