MENGAPA MALAIKAT PROTES?
Posted By Roni Djamaloeddin on August 13, 2022
Secara logika, adanya protes mesti didasari fakta nyata sebelumnya. Semisal penyimpangan yang jauh dari harapan pemrotesnya. Atau mungkin menyalahi amanat aturan yang mesti dijalankan. Banyak kecurangan dan jauh dari keadilan, dst-dsb.
Demikian pula ketika malaikat protes kepada Tuhan, mesti dilandasi fakta nyata yang dilihat malaikat sendiri. Sebab mustahil kiranya mereka protes bila tanpa fakta nyata.
Sama persis dengan aktifis mahasiswa yang protes terhadap suatu penyimpangan, ketidakadilan, dan semacamnya. Adanya protes karena mahasiswa tahu pasti fakta nyata yang terjadi.
Adapun analisa logika mengapa malaikat protes ketika Tuhan hendak membuat khalifah, diantaranya :
Pertama, malaikat tahu persis bahwa manusia sebelum dibuatnya khalifah Adam, pekerjaannya memang suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Tanpa melihat fakta nyata yang terjadi, mustahil malaikat berani protes, apalagi kepada Tuhan Penciptanya. Sehingga nalar rasional malaikat berkata : manusia tidak mungkin dijadikan Khalifah/Wakil/Rasul di bumi, karena watak merusak membunuh sangat kental dalam jiwa dan darah daging mereka.
Karenanya, persepsi yang menyatakan bahwa Adam adalah manusia pertama, perlu dikonstruksi ulang. Sebagaimana fakta science yang juga menyatakan Adam bukan manusia pertama. Data fosil menyatakan manusia sudah jutaan tahun menghuni bumi. Sedang Adam hidup kisaran 12.000 tahun yang lalu. (https://ronijamal.com/seri-soal-solusi-fenomena-adam/)
Kedua, malaikat termasuk golongan makhluk yang cerdas. Berani mengkritisi keputusan yang menurut persepsi malaikat tidak rasional. Sementara kalau tidak cerdas, tentu tidak berani protes. Sehingga saking cerdasnya, sebagian dari malaikat pilih membantah (tidak patuh) ketika Tuhan berfirman : AKU lebih tahu dari pada hamba-KU (QS.2:30). Golongan yang membantah kemudian disebut iblis (ablasa = membantah).
(https://ronijamal.com/iblis-itu-siapa/)
Ketiga, dimungkinkan malaikat masih punya pengakuan ibadahnya. “Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau”.
Mengaku telah ibadah, apalagi ngaku suci luhur, adalah butir-butir dosa besar dihadapan Tuhan. Menabrak ayat : laahaula walaa quwwata illa billah. Tidak ada Daya dan kekuatan, kecuali datang dan milik Tuhan semata.
Keempat, mungkin maunya malaikat bukan protes, tapi menyampaikan unek² usulan masukan bahwa golongan manusia pekerjaannya suka membuat kerusakan dan pertumpahan darah. Karenanya tidak mungkin dijadikan khalifah.
Kelima, PD-nya penalaran pemikiran yang berlebihan menjadikan tergelincir menuhankan akal nalarnya. Tidak mau patuh tunduk atas ketentuan : AKU lebih tahu dari pada hamba-KU. Lebih yakin percaya pada fakta nyata yang dilihatnya, bahwa manusia tidak bisa dipercaya menjadi Khalifah/Wakil Tuhan di bumi.
Simpulnya, cerdas yang sekaligus patuh tunduk dihadapan Tuhan adalah niscaya, keharusan. Adalah cerdas yang katut siliring qudrat. Melengkapi praktek rukun iman kedua (beriman pada malaikat), dengan meniru mengitbak sikap patuh tunduknya para malaikat dihadapan Khalifah Adam (juga semua Khalifah Tuhan yang mengada abadi sampai kiamat).
Namun ketika cerdasnya tidak dikendalikan, tidak dikendarai, maka jadilah cerdas yang katut siliring nafsu. Menjadikan sarana pintu ablasa semakin terbuka. Yang pada titik kritisnya, berani membantah bahwa “dan Rasul-Nya pun selalu berada di tengah-tengah kamu” (QS.3:101). (https://ronijamal.com/kamu-siapa/)
_____110822–belajar olah nalar olah roh olah rasa dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.
Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.