MEREDAM MARAH EMOSI?

Posted By on August 18, 2022

Semua manusia tanpa kecuali, punya marah emosi. Baik yang berpendidikan tinggi ataupun rendah, baik yang kyai tokoh ulama ataupun rakyat jelata, pasti punya marah emosi.

Marah emosi adalah bagian tentara nafsu amarah. Tentara lain nafsu ini : serakah, dengki, dendam, iri, membenci orang, tidak tahu kewajiban, sombong, tinggi hati, …dlsb.

Nafsu amarah masuk katagori nafsu yang sifatnya buruk. Nafsu buruk lainnya adalah nafsu lawamah. Tentaranya: acuh, senang memuji diri, pamer, senang mencari aibnya orang lain, senang menganiaya, berdusta, pura-pura tidak tahu kewajiban.

Kedua nafsu buruk ini, markasnya ada di hati sanubari. Ia tumbuh subur sejak balita. Bahkan menjadi default dalam dada manusia.

Sementara nafsu yang baik, markasnya dalam hati nurani, kersang kering kerontang. Kerdil bahkan mati suri. Nafsu baik tersebut adalah: mulhimah, muthmainnah, radiyah, mardiyah, kamilah. Tentara lengkapnya : https://ronijamal.com/tujuh-macam-nafsu/

Secara pengalaman, marah emosi itu sejak kecil tidak tertangani secara serius. Cenderung dibiarkan tumbuh liar. Sementara nafsu yang baik, tak pernah dipandang sama sekali. Bahkan terindikasi pun jarang. Oleh karenanya, marah emosi menjadi dominan menguasai dada manusia.

Karena demikian kritisnya, pengalaman meguru kami, langkah meredam marah emosi :
Pertama, menyadari lebih dulu bila dalam rongga dada manusia itu ada dua hati. Hati sanubari dan hati nurani. “Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya” (QS.33:4). Selengkapnya dapat disimak pada : https://ronijamal.com/dua-hati/

Kedua, setelah memahami menyadari keberadaan tujuh macam nafsu dalam dua hati, beserta pasukan tempur masing masing, maka berniat tekad kuat untuk mencerdaskan hati nurani. https://ronijamal.com/mencerdaskan-hati-nurani/

Ketiga, dalam mencerdaskan hati nurani, ada ilmu khususnya. Al Mukminun 17 menyebutkan “Tuhan menurunkan tujuh buah jalan (sab’a thoroiqo)”. Istilah lainnya adalah ilmu dzikir tujuh. (https://ronijamal.com/7-buah-jalan/)

Keempat, setelah punya ilmu dzikir tujuh, berjuang berjihadul akbar memerangi menundukkan dan mengendalikan tujuh macam nafsunya. Dijadikan tunggangan mendekat mulih ke akherat.

Kelima, menggantung cita-cita “Udhullu fissilmi kaaffatan” setinggi langit, dan mentarget hati nurani menuju menjadi islam (selamat). Di dunia hingga aherat. (https://ronijamal.com/hati-yang-islam/)

Simpulnya, meredam marah emosi mustahil tanpa dengan ilmunya. Sebagaimana mustahilnya bisa mendarat di bulan tanpa ilmu pengetahuan.

_____150822–belajar khusyuk istikomah tumakninah nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).

.

About the author

Seorang Dosen Di STT POMOSDA, Guru Matematika SMA POMOSDA (1995 – sekarang), dan Guru "Thinking Skill" SMP POMOSDA yang mempunyai hobi Belajar-Mengajar Berpikir, Mencerahkan Pemikiran

Comments

Leave a Reply

Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.