RESEP PERNIKAHAN BERTAHAN LAMA
Posted By Roni Djamaloeddin on September 7, 2023
Mencermati data perceraian dari berbagai sumber dan media, tiga tahun terakhir grafiknya makin meningkat. Sungguh perkara yang sangat memprihatinkan. Nyesek ampek dalam dada, seolah denyut jantung terhenti sementara.
Namun bila mencermati cerita pernikahan mbah-mbah dulu, faktanya justru bertolak belakang. Rumah tangga mereka langgeng langgeng. Menampak bahagia sampai tua renta. Seolah tidak ada badai pernikahan yang mengkandaskan rumah tangganya.
Lantas, ada apa dengan konsep pernikahan mereka sekarang dibanding jaman mbah-mbah jaman dulu?
Memposisi diri sebagai pemerhati dan pemrihatin, maka yang dapat diamati dicermati dari pengalaman mereka, diantaranya :
Pertama, konsep niat tekad nikah mbah-mbah dulu adalah membangun rumah tangga sehidup semati. Hanya kematian yang akan memisahkannya.
Sedang konsep niat tekad nikah manusia sekarang sangat komplek. Ada yang niat tekad sehidup semati, tapi seringnya nggoling di tengah jalan. Ada yang berniat mengeruk (memburu) hartanya. Ada yang mencari popularitas. Ada yang terjerat termabuk jebakan cinta monyet (akibatnya kecelakaan), …dst-dsb.
Kedua, dalam biduk rumah tangga mbah-mbah dulu seakan tidak mengenal kamus cerai. Sedang rumah tangga sekarang, telah mengenal istilah cerai. Tertular virus (terkontaminasi) kisah kaum selebritis yang dengan mudahnya kawin-cerai.
Ketiga, ketahanan menghadapi prahara rumah tangga mbah-mbah dulu relatif kuat. Sedang ketahanan rumah tangga sekarang, relatif rapuh. Sedikit kena masalah, mensolusikan dengan cerai.
Keempat, nilai kepatuhan anak terhadap orang tua, yang berimbas kepatuhan istri terhadap suami, jaman mbah-mbah dulu sangat tinggi.
Sementara sekarang, adab akhlak anak terhadap orang tua, juga istri terhadap suami memprihatinkan. Ikut lapuk ditelan zaman.
Kelima, seolah sangat tabu atau bahkan sangat takut kuwalat (kedosan) bila istri minta cerai pada suami. Sementara sekarang, banyak para istri berani menggugat cerai suami. Seolah tidak ada beban dosa kuwalat, bahkan menganggapnya hal biasa. (https://ronijamal.com/mengapa-ada-cerai/)
Keenam, ketujuh, .. dst, masih banyak faktor dan filosofi yang menjadikan rumah tangga mbah-mbah dulu bertahan lama. Rahasianya bisa ditanyakan langsung pada pelakunya.
Karenanya, beberapa tips agar rumah tangga sekarang bertahan lama, yang dalam berbagai resepsi pernikahan disanepankan dengan istilah : sampai kaken-kaken ninen-ninen, seperti mimi-mintuno, selalu gandeng seperti truk gandeng, dst-dsb.
Diantara resepnya :
1) Memahami filosofi pernikahan. Bukan sekedar senang sama senang, bukan sekedar karena restu kedua orang tua. Tapi karena memahami bangunan suci karya Ilahi yang didukung restu orang tua. (https://ronijamal.com/pernikahan-itu/)
2) Niat tekad menikahnya melebur diri masing-masing untuk menyatu kembali dengan Dzat Yang Maha Suci. Bagaikan adonan kopi + gula, melebur jadi satu hingga tidak bisa dibedakan mana kopi mana gula.
3) Menjadikan nikah sarana mujahadah, jihadul akbar memerangi nafsunya masing-masing. Memerangi nafsu ego, nafsu kuasa, nafsu senang, nafsu susah nelongso, … dst-dsb, menuju mancat ke akherat.
4) Memahami menyadari bila badai rumah tangga pasti akan datang menghadang. Karenanya, mempersiapkan mental bila badai itu datang, segera nyelup (nyemplung) Dzat Yang Maha Suci. Dengan menanggalkan rumongso benernya, rumongso kuwosonya, mengganti merasa tempatnya salah dosa. Sambil belajar silem pada isinya ilmu dzikir.
5) Menghapus istilah cerai dari memori benak pikiran. Menggantinya dengan memulung yang terselip terkancrit dari bijak menikah. (https://ronijamal.com/memulung-kancritan-bijak-menikah/)
6) Menjauhi menghindari istilah poligami. Sekuat mungkin jangan sampai terjadi. Kecuali perintah itu turun langsung dari langit. Atau ada undang undang yang mengharuskannya. (https://ronijamal.com/merasionalkan-poligami/).
7) Masih terbuka ruang kontemplasi baru, agar pernikahan bertahan lama (syukur sampai mati) seperti mbah-mbah dulu.
___300823–belajar istikomah dalam nderek Guru (Romo Kyai Tanjung).
.

Comments
Leave a Reply
Ket: Komentar anda akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum tampil di blog ini.