Posted By Roni Djamaloeddin on July 22, 2022
Hampir semua keluarga mengidamkan keluarganya sehat bahagia dunia akherat. Anak-anak sukses pendidikannya, mendapat pekerjaan yang layak, dan penghasilan besar. Hingga akhir hayatnya nanti bisa kumpul bersama di surga.
Cita-cita demikian adalah harapan besar yang jauh di angan. Ketercapaiannya pun entah berantah. Ibarat peribahasa jawa : lir kadya kecebong nggayuh rembulan (bagaikan anak katak menggapai bulan).
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on July 15, 2022
…
…
Oleh karena itulah, jamaah Jum’at dan santriwan santriwati yang berbahagia.
Sedikitnya ada empat langkah dalam mendidik diri menuju masa yang jauh di depan tersebut.
Pertama, mengutamakan mencari ilmu melebihi segalanya. Melebihi dari sekedar mencari angka-angka, mengejar popularitas, maupun berbagai perkara duniawi lainnya.Dibarengi dengan semangat tinggi dalam niatan ibadah nderek Guru. Menjauhi niat-tekat kebanyakan pembelajar pada umumnya, yang biasanya terobsesi selebar kertas berharga, prestise, atau bahkan senjata mencari kerja.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Khutbah Jum'at |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on July 10, 2022
Ajaran Siti Jenar bagaikan sumber api abadi yang siap membakar siapapun yang menyinggungnya. Tak peduli golongan apapun manapun. Ilmuwan, peneliti, akademisi, ulama, kyai, santri, sufi, hingga santri abangan, tak luput membicarakannya.
Ratusan buku mencoba mengupas tuntas ajarannya sesuai pemikiran pemahaman pengalaman penulisnya. Demikian pula grup-grup fb, blok/web, aliran kebatinan, pengaku ahli waris, ataupun pengaku pewaris ilmu/ajarannya, tak pernah sepi membincangkannya.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on July 4, 2022
Mengapa perlu mengutus Rasul? Nampaknya sangat ironis. Ironisnya, Dia Yang Maha Segalanya, ternyata perlu Rasul (Khalifah, Utusan) hanya untuk “mulang wuruk” (membelajari) manusia, agar bisa pulang kembali pada asal-Nya. Padahal, ketika menciptakan jagad raya seisinya (termasuk menciptakan semua manusia), mengatur jutaan planet lengkap dengan peredarannya, tidak memerlukan bantuan makhluk-Nya.
Tetapi, begitulah kenyataannya. Dibalik ke-Mahakuasa-Nya, ternyata memang “perlu” makhluk-Nya (semisal para Malaikat) mengerjakan tugas-tugas tertentu. Jibril, menyampaikan wahyu kepada manusia. Mikail, bertugas membagi rezki, dan seterusnya dan sebagainya. Padahal kalau Dia berkehendak, tanpa harus melibatkan makhluk-Nya, dapat mencukupi sendiri apa yang Dia kehendaki.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on June 30, 2022
Banyak cara dilakukan manusia untuk mengingat Tuhannya. Ada yang dengan cara mengingat ciptaan, tempat ibadah, simbol keagamaan, iming² surga, takut ancaman neraka, bayangkan bidadari yang selalu perawan, mengingat ratusan nama/asma-NYA, …dst-dsb. Sesuai pemahaman pengalaman yang mereka terima.
Biarlah, menjadi wilayah pribadi masing-masing. Tidak perlu diperdebatkan. Tidak perlu disalah-salahkan. Juga tidak perlu merasa benar sendiri. Juga tidak perlu menuduh diluar caraku adalah salah.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on June 27, 2022
Kebiasaan pikiran, bila dihadapkan dua pilihan berbeda, maka cenderung memilih salah satunya. Jarang berani mengkritisi akar masalahnya. Seolah “fobia” bila menolak atau memilih keduanya.
Demikian pula ketika dihadapkan pilihan lebih utama mana antara budi luhur dan agama, tidak berani kritis menghadapi pernyataannya. Mungkin merasa bersalah bila tidak memilih salah satunya.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on June 21, 2022
Banyak sekali varian makna perihal kitab teles maupun kitab garing. Hal demikian wajar sekali, karena beda pengalaman dan latar belakang yang mendefinisikan. Tidak perlu diperdebatkan, apalagi dijadikan klaim pembenaran sepihak.
Yang terpenting adalah belajar menyerap sari pati hikmah dari berbagai macam varian makna tersebut. Dijadikan alat/sarana belajar untuk tidak merasa benar atas pemahaman pengalaman yang dimiliki. Juga tidak menyalahkan yang beda pemahaman. Sebab bila merasa benar kemudian menyalahkan yang beda pemahaman pengalaman, sama halnya menyalahi ayat Al-Haq min Rabbika.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on June 11, 2022
Salahnya terletak pada yg melihat.
Karena tidak jeli memandang mencermati visi misi yang membuat gambar/karikatur. Tidak mampu menyimak memahami bila sengaja dibuat salah.
Sehingga gambar yang sengaja diplesetkan, yang kemudian dikomentari beda dari pandang sudut beda, lahirlah masalah-masalah baru. Kemudian lahir anak cucu cicit masalah dan perbedaan berikutnya. Dst-dsb…
Jadi simpulnya :
Baca Selengkapnya »
Kategori: GaDo-2 |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on June 2, 2022
Disadari atau tidak, semua manusia punya sifat buruk. Iri, dengki, emosi, marah, tersinggung, …dlsb. Kita semua, punya sifat buruk itu.
Introspeksinya, darimana datangnya sifat buruk tersebut, padahal ketentuan menyatakan : Kullu mauludin yuladu alal fitrah. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »
Posted By Roni Djamaloeddin on May 21, 2022
Dalam kbbi, sesat diartikan :
- tidak melalui jalan yang benar, salah jalan.
- berbuat yang tidak senonoh, menyimpang dari kebenaran (tentang agama dan sebagainya).
Implikasi logisnya, ketika seseorang berjalan tidak sesuai arah yang semestinya, maka disebut sesat. Walau dimungkinkan kembali ke jalan yang benar, tidak diperhitungkan. Yang penting, saat salah jalan itulah disebut sesat.
Baca Selengkapnya »
Kategori: Artikel, Seri Solusi |
No Comments »